
Menurutku momen belanja untuk anak pertama adalah momen yang tepat untuk kita investasi beberapa barang yang vital. Barang-barang yang layak untuk dibeli dengan budget serius karena tingkat pemakaian yang sering, dipakai dalam waktu lama, faktor keamanan, dan material tahan lama jadi masih bisa digunakan lagi untuk anak selanjutnya. Jadi, momen belanja untuk anak pertama sebenarnya adalah momen yang perlu hati-hati banget untuk menyeleksi apa yang kita beli.
Di tengah gempuran berbagai iklan peralatan atau perlengkapan bayi masa kini, kita tetap bisa loh atau bahkan wajib merencakanan pengeluaran dengan bijak. Pertama menghindari mubadzir dan kedua ya menyelamatkan keuangan kita sendiri. Semua yang aku ceritakan di sini murni dari sudut pandang dan pengalamanku aja ya dan juga terbatas pada barang-barang yang aku pakai. Kalau teman-teman punya pendapat dan pertimbangan lain silahkan banget loh ya disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan masing-masing. Soalnya untuk urusan barang-barang bayi semua akan balik ke pertimbangan masing-masing orang tua. Semua akan punya prioritas yang berbeda-beda.
Cara Memiliki Barang Keperluan Anak
Sekarang ini sebenarnya jalan kita memiliki suatu barang itu ada tiga, yaitu beli, sewa, dan hadiah atau lungsuran dari keluarga atau teman. Nah coba deh ayah-bunda bagi-bagi nih barang apa yang kita beli, sewa, dan barang apa juga yang didapatkan dari hadiah orang terdekat. Buatlah catatan barang yang diperlukan, lalu riset fungsi dan harga-harganya. Apa yang paling mendesak untuk dimiliki saat anak lahir? Sebenarnya cuma baju bayi, popok bayi, perlengkapan mandi bayi, gendongan, dan keperluan ibu menyusui. Bisa juga ditambah stroller, car seat, bouncher, kalau sudah butuh sejak awal.
Sambil memprioritaskan yang tadi, mulai buat juga list barang untuk keperluan selanjutnya yaitu masa MPASI. Maka muncullah kebutuhan perlengkapan makan (piring, sendok, gelas, kursi makan), peralatan masak yang terpisah (pakai alat masak yang udah ada di rumah juga gapapa asal dipastikan bersih dan bebas dari bekas-bekas bumbu pedas), keamanan bayi saat mulai fase bisa membalikkan badan dan mulai berusaha merangkak (bisa berbentuk pagar kasur, atau box bayi, atau play mat), daan seterusnya mengikuti fase-fase anak.
Atur mana prioritas ayah-bunda masing-masing. Atur mana yang kita akan beli sendiri mana yang sebaiknya disewa dulu, mana yang kita jadikan pilihan hadiah untuk keluarga. Kalau kita benar-benar punya pertimbangan khusus plus selera tersendiri dalam spesifikasi barang, sebaiknya kita beli sendiri barangnya. Supaya kepuasannya tercapai. Mencegah terjadinya barang mubadzir atau jadi gak klop di hati hanya karena ada hal-hal yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan. Kalau masih ragu dengan barang yang akan dibeli apalagi jika dengan budget agak besar, lebih baik cari penyewaannya terlebih dahulu untuk kita tes apakah kita (baik anak dan orang tua) sama-sama cocok dengan barang tersebut.
Terakhir, mendapatkan barang dari hadiah keluarga atau teman. Oh iya, bukan bermaksud untuk mengharapkan hadiah ya. Tapi secara praktek yang banyak terjadi, biasanya keluarga dan teman suka bertanya kita butuh apa atau ingin dihadiahkan apa. Orang yang memberikan hadiah sangat senang kalau hadiahnya bisa tepat sasaran. Sehingga kita boleh banget berikan kategori barangnya ke pemberi hadiah. Misal kita sebutkan saja: peralatan makan, peralatan mandi, baju bayi, perlengkapan bepergian, keperluan ibu menyusui, dll. Kalau pemberi hadiah bingung dan minta spesifik nama barangnya, kita kasih pilihan aja misal pilih aja antara perlengkapan makan atau perlengkapan mandi. Terkadang, keluarga atau teman yang sudah lebih berpengalaman juga akan berinisiatif untuk bertanya atau memberikan barang yang bermanfaat menurutnya.
Persoalan si pemberi akan membelikan barang yang mana dan merk apa dengan budget berapa akan menjadi ranah pemberi hadiah. Semua akan bergantung pada tingkat kedekatan kita juga. Kalau sangat dekat, bahkan kadang pemberi hadiah akan langsung bilang “mau hadiah apa? sini kasih link toko onlinenya aku yang belikan”. Dalam hal hadiah, intinya kita peka aja menyesuaikan finansial pemberi hadiah. Ada hadiah yang dibeli secara pribadi, ada juga hadiah yang dibeli dengan patungan beberapa orang. Jangan sampai memberatkan pemberi hadiah. Kalau hadiah patungan yang memiliki budget yang lumayan, arahkan ke sesuatu yang memang kita butuhkan untuk jangka waktu lama misal baby chair, stroller, car seat, play mat, dll. Karena gak mungkin juga kalau budget-nya berlebih tapi yang dibeli malah hal kecil-kecil yang kita bisa beli sendiri. Pintar-pintar kita deh menyatukan kebutuhan kita dengan keluarga dan teman yang ingin memberikan hadiah. Clear ya soal hadiah.
Investasi Barang Bayi Versi Aku
Hal paling menarique dari anak-anak adalah kita gak tahu anak akan merespon seperti apa barang yang akan kita tawarkan hehehehehe. Bisa banget kita udah beli sesuatu terus dia gak mau pakai dengan alasan yang kita juga gak tahu. Intinya barang yang kita beli bisa banget berakhir nganggur. Sayang banget kaan. Jadi kita wajib banget nih seleksi mana barang-barang yang punya kemungkinan cocok-cocokan sama anak. Kalau kita ragu, lebih baik sewa aja dulu. Sewa barang juga sangat direkomendasikan untuk barang yang waktu pemakaiannya singkat dan memakan space rumah kalau harus disimpan dalam waktu yang lama.
Berikut beberapa barang yang aku sangat puas jadikan “investasi” jangka panjang. Tahan saat dipakai dan masih sangat layak dan kokoh saat dipakai adek-adeknya nanti.
- Stroller

Stroller benar-benar jadi kebutuhan krusial kalau kita sering membawa bayi bepergian. Bahkan sebenarnya, stroller juga sangat terpakai di dalam rumah. Kita harus terus mengawasi bayi, tapi di sisi lain kita masih harus mengerjakan pekerjaan rumah lain. Parkirkan stroller di dekat kita akan sangat membantu kenyamanan untuk keduanya. Jadi anak tidak merasa ditinggalkan, kita pun bisa sambil mengerjakan pekerjaan lain. Anak nyaman tidur di dalam stroller, kita pun bisa melakukan apa yang harus kita lakukan tanpa harus terus-menerus menggendong. Stroller juga sangat terpakai sampai anak usia 2 atau 3 tahun.
2. Gendongan M-Shape

Gendongan yang bisa mendukung anak duduk dengan posisi M-Shape ini bisa dalam berbagai macam bentuk. Mulai dari gendongan hip-seat, sling, soft structured carrier, atau bahkan kain jarik. Sesuaikan mana yang bunda nyaman gunainnya. Kalau bisa, investasikan ke gendongan yang ayah dan bunda sama-sama bisa pakai ya. Jadi maksimal banget penggunaannya. Gendongan hip seat gak bisa untuk ibu yang melahirkan dengan metode caesar ya bun, karena bertumpu di bagian pinggang. Kalau bunda melahirkan dengan metode caesar bisa pakai gendongan sling atau bentuk lain yang bertumpu ke pundak dan punggung ibu.
3. Kursi Makan Bayi (Baby Chair)

Kursi makan jadi salah satu investasi yang menyenangkan. Saat anak sudah lebih besar, anak sudah bisa makan di kursi orang dewasa. Saat sudah ada anak ke dua, kursi makan bayi bisa dimanfaatkan kembali untuk adiknya.
4. Car Seat

Car Seat juga jadi investasi wajib untuk kita yang sering bawa anak bepergian. Sungguh sangat tahan banting dan membantu untuk anak-anak lebih tertib dan aman saat di perjalanan. Paling lama biasanya bayi cuma betah selama 1,5 jam duduk di car seat. Setelah itu baiknya diangkat dulu dan setelah beberapa waktu bisa duduk kembali di car seat. Semakin besar anak sudah lebih mengerti dan justru betah duduk lama di car seat nya.
5. Play Mat

Play mat udah sangat berguna sejak anak belajar tummy time. Apalagi saat bayi sudah mulai belajar tengkurap, membalikkan badannya sendiri, berguling, belajar duduk, merangkak, dan belajar berjalan. Kalau kita sudah punya play mat, nanti tinggal sewa pagarnya. Kalau bunda pengen invest sekalian pagarnya juga gapapa. Pastikan pagarnya kokoh dan gak mudah bergeser ya bunda. Play mat bener-bener jadi safe space buat anak. Menurutku bahkan lebih baik invest ke play mat+pagar daripada invest box bayi. Karena masa penggunaan play mat+pagar lebih lama dibandingkan box bayi. Kerasa banget betapa terbantunya anak untuk belajar menopang dirinya dan belajar memposisikan diri kalau jatuh. Anak belajar untuk ngeluarin reflek menahan dirinya kalau terjatuh.
6. Bak Mandi Lipat

Bak mandi lipat adalah penyelamat tempat. Suka banget sama barang-barang yang minim tempat penyimpanan. Masa pemakaiannya tergantung anak dan bunda saja. Di atas satu tahun pun bisa jadi tempat berendam dan main anak. Kalau disimpan untuk adiknya pun sangat ramah tempat.
7. Tas/Ransel Perlengkapan Bayi

Tas atau ransel perlengkapan bayi juga jadi investasi jangka panjang. Saat anak sudah beranjak batita pun tas tetap terpakai karena yang namanya bawa anak-anak keluar rumah akan selalu membawa persiapan baju dan lain-lainnya. Saat sudah ada adiknya, tas bisa dipakai untuk membawa perlengkapan kakak dan adik. Biasanya perlengkapan kakak sudah tidak sebanyak adiknya.
8. Balance Bike

Balance bike sebenarnya tambahan aja sih. Tinggal ambil warna yang netral, insyaallah akan jadi barang turun-temurun yang oke banget untuk anak-anak belajar keseimbangan.
Yap, kurang lebih itu semua barang-barang yang aku puas untuk jadikan investasi di anak pertama. Silahkan sesuaikan dengan prioritas masing-masing ayah-bunda. Baik harga maupun merek bisa diriset sendiri yaa, karena semua merek ada harga dan kualitasnya masing-masing. Tentunya ini semua gak harus ada tepat di saat anak pertama lahir, tapi intinya saat ayah-bunda ingin membeli barang-barang yang serius, pastikan rencanakan dengan baik supaya kebermanfaatannya bisa maksimal. Good luck ayah bunda! 🙂